Google ads

Kamis, 02 Juli 2015

Bilangan Peroksida



       Angka peroksida merupakan nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan pada minyak atau lemak. Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida. Adanya peroksida dapat ditentukan secara iodometri.
        Pada umumnya senyawa peroksida mengalami dekomposisi oleh panas, sehingga lemak yang telah dipanaskan hanya mengandung sejumlah kecil peroksida. Dalam jangka yang cukup lama peroksida dapat mengakibatkan destruksi beberapa macam vitamin dalam bahan pangan berlemak (misalnya vitamin A, D, E, K dan sejumlah kecil vitamin B).
        Peroksida juga dapat mempercepat proses timbulnya bau tengik dan flavor yang tidak dihentikan dalam bahan pangan. Jika jumlah peroksida dalam bahan pangan (lebih besar dari 100) akan bersifat sangat beracun dan tidak dapat dimakan, di samping bahan pangan tersebut mempunyai bau yang tidak enak.
        Bergabungnya peroksida dalam system peredaran darah, mengakibatkan kebutuhan vitamin E yang lebih besar. Berdasarkan percobaan terhadap ayam, ekurangan vitamin E dalam lemak megakibatkan timbulnya gejala encephalomalacia dan jika hidroperoksida diinjeksikan ke dalam aliran darah menimbulkan gejala celebellar.
        Peroksida akan membentuk persenyawaan lipoperoksida secara nonenzimatis dalam otot usus dan mitochondria. Lipoperoksida dalam aliran darah mengakibatkan denaturasi lipoprotein yang mempunyai kerapatan rendah. Lipoperoksida dalam keadaaan normal mempunyai fungsi aktif sebagai alat transportasi triglikosida; dan jika lipoprotein mengalami denaturasi, akan mengakibatkan deposisi lemak dalam pembuluh darah (aorta) sehingga menimbulkan gejala atherosclerosis.(S.Ketaren, 1996).
        Peroksida merupakan hasil antara yang biasanya dipakai sebagai ukuran tingkat ketengikan. Ketengikan oksidatif merupakan reaksi autokatalitik dimana laju reaksi meningkat sejalan dengan meningkatnya waktu penyimpanan (http://eprints.unsri.ac.id).
Zat penghambat pembentukan peroksida
        Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya peooksidan dan antioksidan. Perooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan akan menghambatnya. Penyimpanan lemak yang baik adala dalam tempat tertutup yang gelap dan dingin. Wadah lebih baik terbuat dari aluminium atau stainless steel; lemak harus dihindari dari logam besi atau tembaga.
       Ada dua macam antioksidan yaitu antioksidan primer dan antioksidan skunder :
a.    Antioksidan primer
                         Antioksidan primer adalah suatu zat yang dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal yag melepaskan hodrogen. Zat-zat ysng termasuk golongan ini berasal dari alam dan dapat pula buatan.
                     Antioksidan alam antara lain tokofenol, lesitin, fosfasida, sesamol, gosipol, dan asam askorbat. Antioksidan alam yang paling banyak ditemukan dalam minyak nabati adalah tokofenol yang mempunyai keaktifan vitamin E dan terdapat dalam bentuk α,β,γ dan tokofenol. Tokofenol ini mempunyai banyak ikatan rangkap yang mudah dioksidasi sehingga akan melindngi lemak dari oksidasi.
b.      Antioksidan skunder
                       Antioksidan skunder adalah suatu zat yang mencegah kerja perooksidan sehingga dapat digolongkan sebagai sinergik. Beberapa asam organik tertentu, biasanya asam di- atau trikarboksil, dapat mengikat logam-logam (sequistran). Misalnya satu molekul asam sitrat akan mengikat perooksidan Fe (F.G Winarno,1986).
Faktor mempercepat pembentukan peroksida   
                           Proses pembentukan peroksida ini dipercepat oleh adanya cahya, panas, enzim peroksida atau hipeperoksida, logam-logam berat seperti Cu, Fe, Co dan Mn, Logam porfirin seperti hematin, hemoglobin, miglobin, korofil dan enzim-enzim lipoksidase.

Tidak ada komentar:

Google Ads